skip to main | skip to sidebar
Pasangan Denise dan Mark Duffield-Thomas telah melangsungkan pernikahan mereka tahun lalu. Kurang dari setahun kemudian, mereka telah mengulangi ikrar pernikahan mereka selama 42 kali. Mereka ingin memecahkan rekor dunia dengan mengucapkan janji pernikahan sebanyak 84 kali.
Dalam salah satu adegan ikrar sehidup-semati, pasangan ini mengenakan jubah Arab di tengah gurun Yordania yang gelap gulita. Bukan keluarga yang ada di sekeliling mereka, melainkan sekelompok wisatawan backpacker dengan kuda-kuda mereka.
Denise dan Mark ingin membuktikan diri sebagai pasangan yang memperbarui sumpah pernikahan melebihi rekor dunia sebelumnya, sebanyak 83 kali. Dan, keduanya telah memperoleh setengahnya.
Setelah menjalin hubungan hingga tujuh tahun, Denise dan Mark memutuskan menikah Agustus 2009 di rumah manor Elizabeth di Reading, Berkshire. Hadiah pernikahan dari keluarga, di antaranya panjat jembatan di Australia, makan malam romantis di Singapura, Indonesia dan Australia.
Dikutip dari Mirror.co.uk, ide ini muncul saat keduanya memenangkan kompetisi bulan madu bertajuk 'Ultimate Job in The World'.
Pada Mei 2010, pasangan pengantin ini mengalahkan 30 ribu pengantin dari seluruh dunia melalui video pernikahan berdurasi 80 detik. Hadiahnya, mereka berbulan madu berkeliling dunia selama enam bulan.
Dari situ, mereka ketagihan untuk terus memperbarui ikrar pernikahan sekaligus bulan madu mereka. Dalam tiga bulan, keduanya berkunjung ke delapan negara dengan tujuan ekstrem, memperoleh rekor dunia!
Salah satu pengalaman unik 'pernikahan' mereka terjadi di Kenya, dengan safari seminggu mencari singa dan menikah dengan adat suku Masai. Mereka juga menikah lima kali di New York, dua kali di Central park, sekali di Empire State Building, satu kali di hotel mewah Waldorf Astoria berbiaya US$4.000-10.000 per malam dan di jok belakang taksi kuning.
Gurun pasir Wadi Rum, merupakan pengalaman mengesankan bagi mereka. Sebuah upacara singkat di hadapan para backpacker mereka mengucap janji sehidup semati. Acara ditutup dengan pesta kecil tari perut, reggae dengan iringan keyboard dan gitar Arab.
jelajahi dan temukan jawaban dibalik misteri dunia
Pasangan Denise dan Mark Duffield-Thomas telah melangsungkan pernikahan mereka tahun lalu. Kurang dari setahun kemudian, mereka telah mengulangi ikrar pernikahan mereka selama 42 kali. Mereka ingin memecahkan rekor dunia dengan mengucapkan janji pernikahan sebanyak 84 kali.
Dalam salah satu adegan ikrar sehidup-semati, pasangan ini mengenakan jubah Arab di tengah gurun Yordania yang gelap gulita. Bukan keluarga yang ada di sekeliling mereka, melainkan sekelompok wisatawan backpacker dengan kuda-kuda mereka.
Denise dan Mark ingin membuktikan diri sebagai pasangan yang memperbarui sumpah pernikahan melebihi rekor dunia sebelumnya, sebanyak 83 kali. Dan, keduanya telah memperoleh setengahnya.
Setelah menjalin hubungan hingga tujuh tahun, Denise dan Mark memutuskan menikah Agustus 2009 di rumah manor Elizabeth di Reading, Berkshire. Hadiah pernikahan dari keluarga, di antaranya panjat jembatan di Australia, makan malam romantis di Singapura, Indonesia dan Australia.
Dikutip dari Mirror.co.uk, ide ini muncul saat keduanya memenangkan kompetisi bulan madu bertajuk 'Ultimate Job in The World'.
Pada Mei 2010, pasangan pengantin ini mengalahkan 30 ribu pengantin dari seluruh dunia melalui video pernikahan berdurasi 80 detik. Hadiahnya, mereka berbulan madu berkeliling dunia selama enam bulan.
Dari situ, mereka ketagihan untuk terus memperbarui ikrar pernikahan sekaligus bulan madu mereka. Dalam tiga bulan, keduanya berkunjung ke delapan negara dengan tujuan ekstrem, memperoleh rekor dunia!
Salah satu pengalaman unik 'pernikahan' mereka terjadi di Kenya, dengan safari seminggu mencari singa dan menikah dengan adat suku Masai. Mereka juga menikah lima kali di New York, dua kali di Central park, sekali di Empire State Building, satu kali di hotel mewah Waldorf Astoria berbiaya US$4.000-10.000 per malam dan di jok belakang taksi kuning.
Gurun pasir Wadi Rum, merupakan pengalaman mengesankan bagi mereka. Sebuah upacara singkat di hadapan para backpacker mereka mengucap janji sehidup semati. Acara ditutup dengan pesta kecil tari perut, reggae dengan iringan keyboard dan gitar Arab.
No comments:
Post a Comment