
Deputi Gubernur DKI Jakarta Bidang Pengendalian Kependudukan dan Pemukiman, Margani M Mustar, mengatakan ada beberapa program yang dijalankan untuk mengatasi pertumbuhan penduduk. Program yang dimaksud berupa pendekatan administrasi, pengawasan, program keluarga berencana, dan transmigrasi. “Dalam pengawasan administrasi kita lakukan melalui operasi yustisi,” kata Margani di Jakarta, Selasa (24/8).
Margani merasa telah berhasil mengerem laju pertumbuhan penduduk DKI Jakarta. Selama sepuluh tahun, kilahnya, pertumbuhan penduduk kurang DKI dari satu juta jiwa. Meski demikian, pemprov akan selalu siaga karena ledakan penduduk selalu mengancam Jakarta.
Ia mengatakan Jakarta merupakan daerah terbuka bagi setiap orang. Pemprov DKI hanya bisa memperketat persyaratan pembuatan KTP. “Kita buat syaratnya seketat mungkin. Selama masih memenuhi persyaratan, pembuatan KTP masih diperbolehkan,” tuturnya.
Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS) jumlah penduduk Jakarta mencapai 9,58 juta. Sedangkan, jumlah penduduk di wilayah Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang dan Bekasi (Jabodetabek) mencapai 26,6 juta. Jumlah penduduk Jabodetabek tersebut setara dengan jumlah penduduk di empat negara, yakni Australia 20,8 juta jiwa, Singapura 4,4 juta jiwa, Timor Leste 1,1 juta jiwa, dan Brunei Darussalam 0,39 juta jiwa.
No comments:
Post a Comment