Welcome to my Blog...

Let's Surf The World...

About Me

My photo
Indonesia
I am a dad.. I am a husband.. I am a son… I am just an ordinary…

Halaman

Cari - البحث - Search - 検索 - paghahanap - de recherche - zoek

Friday, 14 February 2014

Beli Anjing POLRI Habiskan Rp.16 Milyar, untuk Jilbab?


Secara mengejutkan Kepolisian Republik Indonesia (Polri) tiba-tiba mengeluarkan Telegram Rahasia atau TR yang mengimbau Polwan untuk tidak dulu mengenakan jilbab dengan dalih untuk penyeragaman dan penyesuaian anggaran.
Tak ayal, TR itu pun membuyarkan euforia Polwan mengenakan hijab. Elemen masyarakat kemudian menjadi bertanya-tanya, ada apa?
Setidaknya ada 3 keganjilan yang dinilainya perlu dipertanyakan soal perintah penundaan mengenakan jilbab untuk Polwan sebut Koordinator Lembaga Dakwah Kampus (BKLDK) Soloraya, Muhammad Ihsan.
Pertama, adalah dalih ketiadaan anggaran pemerintah untuk jilbab Polwan. Pada faktanya, dari lingkup pemerintahan secara umum pemerintah sedang gencar-gencarnya mengeluarkan anggaran, yakni anggaran untuk kampanye penanggulangan penyakit HIV/AIDS dengan bagi-bagi kondom yang disebut-sebut menghabiskan total anggaran Rp 25 Milyar.
Kedua, dari lingkup internal Polri yaitu dikritiknya draft anggaran Polri untuk tahun 2013 oleh Komisi III DPR RI, dimana anggaran yang diajukan Polri kepada DPR dinilai sangat tidak relevan dengan kebutuhan dasar Polri. Salah satunya adalah anggaran untuk membeli anjing yang mencapai Rp.16 Milyar.
Ketiga,adalah alasan penundaan yang tidak relevan dimana selain alasan ketiadaan anggaran, para petinggi Polri juga beralasan bahwa ditundanya penggunaan kerudung untuk Polwan disebabkan ketidakseragaman antara satu dengan yang lainnya.
"Dari ketiga fakta ini dapat disimpulkan alasan ketiadaan anggaran untuk memenuhi kebutuhan kerudung Polwan adalah alasan yang mengada-ada," kata Ihsan dalam rilisnya.
Patut disedihkan pada kasus pertama contohnya, anggaran untuk mengkampanyekan seks bebas masal melalui bagi-bagi kondom justru mendapatkan dana segar senilai 25 Miliyar. Sedangkan untuk pakaian muslimah yang notabene berfungsi mencegah maraknya perzinahan justru tidak mendapatkan anggaran.
Juga soal 'dikalahkannya' anggaran pengadaan kerudung muslimah untuk Polwan oleh kebutuhan pembelian anjing yang nilai anggarannya disebut-sebut mencapai Rp.16 Miliar.
Sementara dalih penyeragaman, menurut Ihsan, terkesan sangat dipaksakan, mengingat penyeragaman tidaklah harus berujung penundaan akan tetapi cukup dengan melakukan instruksi singkat yang berisi tentang aturan-aturan seputar model dan warna seragam yang wajib dikenakan oleh Polwan.
Alasan yang mengada-ada dinilai Ihsan menjadi tumpang tindih antara alasan yang satu dengan yang lain.
Ia menyoal, jika Polri mengambil kebijakan penundaan penggunaan pakaian kerudung bagi Polwan karena ketiadaan dana, lalu mengapa Polri ngotot untuk study banding yang bertujuan untuk mencari model pakaian terbaik bagi anggotanya. (*/hid)

Muhammad Ihsan, Badan Koordinasi Lembaga Dakwah Kampus (BKLDK) Soloraya

Mata Gadis ini Keluarkan Batu saat Menangis (VIDEO)

Fenomena aneh terjadi pada seorang gadis berusia 12 tahun di Yaman, bernama Saadiya Saleh. Perempuan yang tinggal di pedalaman Yaman itu mengeluarkan batu dari matanya saat menangis, bukan air mata. Hal itu membuat heboh warga sekitarnya.

Dalam sebuah video yang ditayangkan stasiun televisi lokal, Azal dan dimuat di YouTube, terlihat detik-detik Saadiya mengeluarkan batu saat sedang menangis. Beberapa batu terkumpul dan disimpan sebuah wadah dan kain.

Pembawa berita Azal menyatakan, fenomena tersebut telah membuat geger dan bikin panik warga. Penduduk setempat menduga hal itu terjadi karena si gadis terkena mantra sihir.

"Sementara ada juga warga yang mengira itu perbuatan setan. Juga ada yang mengkhawatirkan hal tersebut merupakan epidemi (penyakit menular) yang berbahaya," ujar si presenter, seperti Liputan6.com muat dari Emirates247, Senin (3/2/2014).

Pembaca berita itu menambahkan, fenomena 'air mata' batu pada Saadiya itu merupakan yang kedua kalinya terjadi di wilayah tersebut. Artinya, gadis itu merupakan perempuan yang kedua yang mengeluarkan batu dari matanya.

Dokter yang memeriksa kondisi gadis mengaku heran kenapa hal itu bisa terjadi. Ia pun belum bisa memberikan penjelasan medis soal fenomena tersebut.

"Yang pasti, gadis itu tidak terjangkit suatu penyakit. Kami belum bisa menjelaskannya," ujar si dokter.

lihat  videonya disini

FOTO: Ikatan Hati seorang Bayi dengan Seekor Harimau Besar


FOTO-FOTO menakjubkan menangkap momen luar biasa saat seekor harimau menundukkan kepalanya dan menempatkan kaki sampai ke tangan seorang gadis kecil. Taj adalah Harimau Bengal adalah koleksi Kebun Binatang Cougar Mountain Zoo di Issaquah, Washington.

Sang Fotografer Dyrk Daniels melihat seorang bayi perempuan kecil mendekati kandang Taj.

Dengan takjub, Alih-alih hanya mengabaikan si gadis kecil itu, Taj justru melakukan sesuatu yang istimewa. Harimau itu berjalan kearah sang Bayi dan menunduk, lalu membentang kakinya sambil menatap mata dan mengusap pipi wajah gadis kecil itu, pada kaca yang memisahkan keduanya.

"Aku tidak percaya mata saya ketika Taj mendekati gadis itu, menundukkan kepalanya dan kemudian ditempatkan kaki kanan nya yang besar tepat di depan di mana tangan kiri gadis kecil itu adalah. Ini luar biasa," ujar fotografer Dyrk Daniels.

"Aku belum pernah melihat kelembutan seperti dari seperti predator besar."



Abu Vulkanik Letusan Kelud Lebih Dahsyat dari Tahun 1990


Pasca-letusan Gunung Kelud semalam, warga di Kediri, Jawa Timur, bergotong royong membersihkan material pasir dan kerikil yang menutup atap rumah dan jalanan. Ketebalan material letusan mencapai 15 sentimeter.

Abu vulkanik disertai pasir dan kerikil menutup jalanan dan atap-atap rumah warga di Kecamatan Ngancar, Kabupaten Kediri. Daerah ini berada sekira 30 kilometer dari pusat erupsi Gunung Kelud.

Menurut warga, tebalnya material yang menimpa menyebabkan atap rumah-rumah warga rusak akibat tidak mampu menampung beban. Gotong royong pun dimaksud untuk melakukan perbaikan rumah-rumah warga yang rusak.


Selain itu, gotong royong untuk mengantisipasi kecelakaan akibat pasir yang menutupi jalanan. “Daerah ini hanya berjarak 30 kilometer dari pusat erupsi,” ujar Pras, warga setempat, Jumat (14/2/2014).

Kondisi serupa juga dialami warga Kelurahan Ketami, Kecamatan Pesantren, yang berada sekira 35 kilometer dari titik erupsi. Pemukiman dan jalanan di sana diselimuti material yang terlontar saat letusan terjadi semalam.

Material yang keluar dari gunung untuk letusan kali ini lebih parah dibanding letusan 1990 silam. “Kejadian ini lebih parah kalau dibandingkan tahun 1990 yang hanya abu vulkanik saja. Saat ini kan selain abu juga bercampur pasir dan kerikil,” ujar Jawaludin, seorang warga Ketami.